Rabu, 06 Januari 2016

KULIAH PERTAMA FILSAFAT PENDIDIKAN MATEMATIKA


Dosen: 
Prof. Dr. Marsigit, M. A
Hari dan tanggal  : Rabu, 16 September 2015
Tempat                : Ruang PPG 1
Waktu                  : Pukul 12.40-15.20 WIB
Mengenal Filsafat dengan Analogi
Dipandang dari filsafat umumnya yaitu juga banyak, seperti filsafat pendidikan , filsafat seni, filsafat budaya dll. Sedangkan dipandang dari segi pendidikan, filsafat ada beraneka ragam, dari filsafat pendidikan matematika, filsafat pendidikan biologi, filsafat pendidikan, filsafat pendidikan olahraga, filsafat pendidikan kelautan dsb. Filsafat utara mengkaji mengenai negara industri sedangkan filsafat selatan mengenai negara berkembang.
Materi pertama pada kuliah pertama filsafat pendidikan matematika yaitu tentang “ yang ada dan yang mungkin ada”. Memang bahasan dalam filsafat hanya sebatas yang ada dan yang mungkin ada.
Banyak sekali yang kita ketahui dan ada seperti komputer, sepda motor, buku, onde-onde, juga sebaliknya masih banyak lagi yang kita tidak ketahui seperti panjang, pendek, cinta, jauh, dekat dll. Namun sebenarnya ada hal yang berpotensi untuk kita ketahui yaitu kita sebut “ yang mungkin ada ”. Perlu diketahui bahwa praktik filsafat menggunakan hal-hal yang ada di alam semesta ini. Jadi apapun bentuknya dapat menjadi media untuk belajar. Misalnya mengetahui bagaimana proses dari yang mungkin ada menjadi ada, Pak Marsigit memberi pertanyaan tanggal berapa cucunya lahir. Pada kondisi ini memang masih belum diketahui atau belum ada dipikiranmu. Setelah itu sepertinya beliau akan memberitahui siapa nama cucunya, nah saat-saat ini lah yang bisa kita sebut yang mungkin ada. Proses memberitahu nama cucu beliau dianalogikan seperti orang menerima wahyu dari baginda raja. Wahyu dapat kita artikan sebagai ilmu pengetahuan yang dapat kita peroleh kapan saja dan dimana saja. Pada konteks praktik kali ini berarti kita akan mendapatkan wahyu tanggal lahir cucunya Pak Marsigit. Adapun wahyunya yaitu “ 24 Desember 2011 ”. Jadi obyek filsafat membahas mengenai yang ada dan yang mungkin ada.
Filsafat itu dipelajari dengan metode “prinsip hidup” dan menggunakan bahasa “analog“ yang derajatnya lebih tinggi daripada kiasan.
Penilaian kuliah ada yang perlu ada yang cukup. Mengikuti kuliah itu sebagai suatu yang “perlu” sedangkan penilaian komen di blog adalah suatu yang “cukup”. Komen yang baik yaitu ketika beliau tertarik membacanya, karena kreatif, melenceng, berbeda dll. Maka dari itu, dalam mengikuti perkuliahan maupun mengumpulkan poin untuk komen harus didasari dengan hati yang ikhlas dan bersyukur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar