Refleksi
Kuliah Pertama Ethnomatematika
Oleh
Tangguh Yudho Pamungkas (12301241021)
Dosen
Pengampu: Prof. Dr. Marsigit, MA.
10
Februari 2015
Hal pertama yang telah saya lakukan
adalah dengan mengetik “Marsigit” pada kolom search Google.co.id dan dan dengan mengetikkan kata kunci tersebut
maka empat website yang ditugaskan
juga sudah muncul. Seperti biasa, powermathematics.blogspot.com ada di urutan
paling atas, saya sengaja membuka website
ini pada akhir searching.
Semula saya membuka staff.uny.ac.id/dosen/prof-dr-marsigit-ma
dan mendownload apa saja yang ada di
dalamnya. Sepertinya hanya itu saja yang saya lakukan pada website pertama. Saya berlanjut ke website kedua yaitu uny.academia.edu/MarsigitHrd
dan ternyata untuk mendownload silabus harus dengan memilik akun sedangkan saya
belum memiliki akun sehingga saya membuat akun academia kemudian memfollow dan
mendownload. Setelah itu saya
berlanjut ke website ketiga, yaitu id.linkedin.com/pub/marsigit-dr-ma
dan
saya membuat akun linkedin berlanjut dengan melihat-melihat isi di dalamnya.
Ternyata ada website-website selain yang ditugaskan. Saya tetap membukanya
hingga saya anggap cukup.
Hal terakhir
yang saya lakukan adalah membuka blog yang sudah tidak asing lagi yaitu powermathematics.blogspot.com/ dan mulai merefleksi setidaknya
pada semester ini saya sudah merefleksi 16 tulisan. Dari tulisan yang ada,
terdapat satu tulisan yang menurut saya cukup menarik yaitu Elegi Permintaan
Murid terhadap Guru. Tulisan ini saya baca teliti dari kata demi kata dan saya
paham bahwasannya selain kita mengajar peserta didik, kita harus mengetahui
kondisi mental mereka serta kemauan mereka dalam pembelajaran yang akan
diterapkan. Ketika yang mereka inginkan tidak dapat kita turuti dan lebih
memilih “terserah yang saya lakukan” maka kegiatan pembelajaran tentu tidak
akan berjalan harmonis, artinya di dalamnya dimungkinkan proses transfer ilmu
tidak berjalan lancar.
Tidak hanya judul tersebut yang membuat saya tertarik, ada satu lagi
yaitu “Kutarunggu Menjunjung Langit”. Dalam tulisan tersebut terdapat sesuatu
yang dialamatkan kepada orang yang sombong terhadap ilmu yaitu orang yang sudah
merasa cukup dengan yang telah didapat. Jangan sampai dengan sikap cepat puas
tersebut kita bagaikan katak dalam tempurung. Dan dari tulisan tersebut saya
lebih memahami pepatah “Never stops learning because life never stops
teaching.”
Pertanyaan:
Bagaimana cara mengetahui apa yang diinginkan siswa dalam pembelajaran,
apakah hanya dengan melontarkan pertanyaan “Apa yang kalian inginkan?” ?