Rabu, 06 Januari 2016

KONTRADIKSI dan IDENTITAS

Dosen
Prof. Dr. Marsigit, M. A
Hari dan tanggal      : Rabu,  2 Desember 2015
Tempat                     : Ruang PPG 1
Waktu                       : Pukul 12.40-15.20 WIB
Seperti biasa, pada perkuliahan Filsafat Pendidikan Matematika kali ini diberlangsungkan tes jawab singkat yang terakhir kalinya. Tidak seperti biasa yang awalnya terdiri dari 50 butir soal namun kali ini sejumlah 71 butir soal. Menjadi sangat mengagetkan ketika semua pertanyaan dan jawaban sudah selesai. Perintah beliau untuk mencoret semua jawaban dari nomer 1 hingga nomer 71. Hal ini menjadi berarti bahwa jawaban kita salah semua (0). Mungkin yang dimaksud  beliau janganlah kita bersombong ria karena kita hanya manusia yang memiliki keterbatasan. Dalam berfilsafat tidaklah cukup hanya dengan tes jawab singkat, karena belajar filsafat itu butuh proses dengan mengkaji berbagai sumber pemaparan.
Berdasarkan tes jawab singkat tadi diperoleh bahwa ada dua hal yaitu kontradiksi dan identitas yang saling berkaitan. Seperti contoh Kontradiksi yaitu gelapnya terang, Realisnya ideal, Tetapnya perubahan. Sedangkan contoh dari Identitas yaitu Tetapnya tetap, berubahnya berubah, Identitasnya identitas, Kontradiksinya kontradiksi, dan Harmoninya harmoni. Kegiatan selanjutnya yaitu menanyakan materi dari tes jawab singkat dengan kajian sebagai berikut.

KONTRADIKSI:
Awalnya akhir dan akhirnya awal
Awal dan akhir yaitu semua yang ada dan yang mungkin ada. Awal dan akhir tidak dapat dipisahkan, awal bisa berada dalam akhir dan akhir bisa berada dalam awal. Misalnya yaitu mahasiswa yang mengikuti perkuliahan awal. Awalnya akhir adalah ketika dosen menutup perkuliahan pertama tersebut. Sedangkan akhirnya awal adalah ketika dosen membuka perkuliahan terakhir tersebut.
Bolehnya tidak boleh dan tidak bolehnya boleh
Segala sesuatu yang ada dan mungkin ada di dunia ini terkait dengan ruang dan waktu. Seperti bolehnya tidak dan tidaknya boleh berelasi dengan ruang dan waktunya sendiri-sendiri. Sebagai contoh: orang yang duduk di jalan raya itu tidak boleh, tetapi orang yang duduk di jalan yang sedang memperbaiki jalan itu boleh.
Disharmoninya harmoni dan harmoninya disharmoni
Disharmoninya harmoni yaitu harmoni yang semu atau setengah setengah. Seperti,  seorang nenek mengaku sehat padahal ia sedang sakit. Sedangkan Harmoninya disharmoni adalah suatu keadaan yang terlihat disharmoni, padahal harmoni. Misalnya, pasutri yang berbicara dengan nada tinggi. Orang awam dan yang tidak biasa mengatakan bahwa keduanya disharmoni. Padahal kenyataannya mereka dalam keadaan harmoni. Hal tersebut mungkin diakibatkan mereka dulunya tinggal di samping rel kereta api, sehingga telah menjadi kebiasaan mereka berbicara dengan nada tinggi.
IDENTITAS:
Harmoninya harmoni
Harmoni yaitu suatu keadaan yang sehat, selaras dan seimbang. Seperti badan kita yang terdiri dari organ-organ yang bekerja bersinergi sesuai dengan peran fungsinya. Hal ini yang menjadikan tubuh kita selalu sehat. Ibarat dunia pendidikan akan harmoni ketika semua komponen yaitu antara siswa, guru, pembelajaran, sarana dan prasarana harmoni.
Dewanya dewa
Dalam berfilsafat terdapat kondisi dimana ayam yang merupakan dewanya cacing ataupun saya dewanya dari adiku. Dewa bersifat referensial diartikan dengan orang yang berkuasa, misalnya adalah guru atau dosen. Guru atau dosen memiliki pangkat atau jabatan yang bervariasi, maka dewanya dewa bagi guru/ dosen yaitu guru/dosen yang pangkat atau jabatannya lebih tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar